Uncategorized

Viral Koin Rp1.000 Kelapa Sawit Dijual Rp100 Juta

SUKAPELANGIQQ : Sahabat Dream masih punya uang koin pecahan Rp1.000 bergambar kelapa sawit? Informasi ini mungkin bisa membuat kamu langsung tersenyum lebar.Viral Koin Rp1.000 Kelapa Sawit Dijual Rp100 Juta

Sejak beberapa hari terakhir beredar kabar pelapak di laman jual beli online menjual uang keluaran tahun 1990-an dengan harga di atas nilai valuasi dari koin tersebut. Bahkan nilainya bisa disebut fantastis.

Dari pantauan Dream, Rabu 17 Juni 2020, sejumlah pelapak di beragam platform e-commerce berani memasang harga jual uang Rp1.000 yang nilai yang beragam. Ada yang menjual dengan harga ribuan, puluhan ribu, jutaan, hingga ratusan juta.

Malah, ada seorang pelapak yang berani menjual uang ini seharga Rp100 juta.

Viral Koin Rp1.000 Kelapa Sawit Dijual Rp100 Juta di Jual Beli Online
SUKAPELANGIQQ : Sahabat Dream masih punya uang koin pecahan Rp1.000 bergambar kelapa sawit? Informasi ini mungkin bisa membuat kamu langsung tersenyum lebar.Viral Koin Rp1.000 Kelapa Sawit Dijual Rp100 Juta

Uang koin pecahan 1000 rupiah (gambar ke;apa sawit tahun 1993),” tulis salah satu pedagang di platform e-commerce.

Uang-uang yang harganya selangit ini dijual di berbagai daerah, seperti Indramayu, Banyumas, dan Tuban.

Dream mencoba mengontak pedagang uang koin Rp1000 kelapa sawit. Sayangnya, belum ada yang memberikan jawaban tentang kebenaran barang dagangannya itu.

Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit’. Mungkin sebagian dari kita pernah mendapat pepatah ini dari orangtua, guru, ataupun ustaz agar rajin menabung.

Mungkin juga sebagian dari kita mengabaikan pepatah itu. Tetapi, tidak bagi Ismianah, seorang wanita yang tinggal di Lamongan, Jawa Timur.

Ibu rumah tangga yang juga pedagang pakaian ini membuktikan kesabaran itu akan berbuah manis. Dia menabung uang receh selama 2,5 tahun di sebuah drum berdiameter 40 centimeter (cm) dan tinggi 80 cm.

Hasilnya sungguh mengejutkan. Drum yang tidak bisa diangkat karena terlalu berat ini sudah terisi uang Rp21.244.000 dalam pecahan koin.

Ismianah mengaku awalnya dia tergerak untuk menabung sebagai persipan biaya kuliah anak bungsunya. Dia mengatakan uang receh itu dikumpulkan dari pembayaran orang-orang yang membeli baju dagangannya.

” Ada yang bayar pakai receh, biar bermanfaat ya sudah kita kumpulin saja,” ujar Ismianah.

Anak Ismianah, Ayu Nawang Retnoningtyas, mengaku dia sempat mengangkat drum itu bersama adiknya, namun tidak kuat. Saat dibuka, penghitungan uang receh tersebut membutuhkan waktu hingga empat jam.

Kemudian, kata Ayu, uang tersebut disetor ke Bank Jatim cabang Sadio. Tetapi, Ayu dan keluarganya terpaksa mengemas ulang uang itu sesuai permintaan bank.

” Minta dikemas 100 ribuan, jadi kita bongkar lagi, selotip lagi,” kata Ayu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *