TIPS & TRICK

Rempah Yang Bermanfaat untuk MenJaga Kesehatan

PelangiQQ Loung – Rempah Yang Bermanfaat untuk MenJaga Kesehatan. Rempah-rempah atau bahan herbal mmeiliki banyak kegunaan untuk kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan rempah-rempah bebas kalori hingga bebas lemak membuat perbedaan yang begitu signifikan dibandingkan makanan kemasan.

Sejumlah penelitian menemukan adanya manfaat dari rempah dan bahan herbal untuk kesehatan otak manusia. Mempertajam memori, mampu mengurangi rasa kecemasan yang melanda pikiran manusia, bahkan berkemungkinan untuk melindungi otak dari jenis tumor otak.

Berikut Rempah Yang Bermanfaat untuk MenJaga Kesehatan.

Ginseng

Rempah Yang Bermanfaat untuk MenJaga Kesehatan

PelangiQQ Ginseng merupakan salah satu tanaman paling populer dalam pengobatan herbal. Hal ini dikarenakan ginseng mengandung bahan kimia anti-inflamsi yang disebut ginsenosides.

Para ilmuwan telah mengamati bahwa ginsenoside dapat membantu mengurangi tingkat beta-amiloid otak. Selain itu, kombinasi ginseng dan guarana memiliki manfaat besar untuk meningkatkan tugas memori paling banyak.

Kunyit

Rempah Yang Bermanfaat untuk MenJaga Kesehatan

Kunyit mengandung senyawa curcumin di dalamnya yang memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi. Kedua senyawa ini bermanfaat bagi kesehatan otak.

Hal ini telah ditunjukkan pada sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2010 bahwa kunyit dapat meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer. Kunyit bekerja dengan membersihkan otak beta-amiloid (fragmen protein).

Penumpukan beta-amiloid dikenal sebagai pembentuk plak otak terkait Alzheimer. Selain itu, kunyit juga dapat melindungi kesehatan otak dengan menghambat pemecahan sel-sel saraf di otak.

Bawang Putih

Rempah Yang Bermanfaat untuk MenJaga Kesehatan

Rempah terbaik untuk menjaga kesehatan otak lainnya bawang putih. Bawang putih dipercaya dapat membantu mencegah pembekuan darah dan memungkinkan juga untuk menurunkan kolesterol. Poker Online

Hal ini dikarenakan bawang putih memiliki senyawa yang diduga mampu melindungai neuron dari cedera dan penyakit dengan merangsang produksi bahan kimia yang membantu sel menahan stres.

Daun Sage

Daun Sage

Daun sage merupakan tanaman herbal yang sering dijadikan sebagai obat alami. Dalam pengolahan makanan, daun sage biasa digunakan sebagai bumbu dan rempah. Tanaman sage memiliki daun dan bunga berwarna hijau keabuan.

Adanya dua spesies pada sage, yaitu Salvia officinalis dan Salvia lavandulaefolia ternyata dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan menjaga otak dari gangguan neurologis.

Mengonsumsi ekstrak sage dari dua spesies berbeda ini selama 4 bulan mampu memperbaiki proses belajar, ingatan, dan informasi pada orang-orang dengan penyakit Alzheimer ringan hingga sedang. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa daun sage dapat meningkatkan daya ingat.

BACA JUGA

Rosemary

Rosemary

Rosmarian atau dalam bahasa Inggris yang lebih dikenal Rosemary merupakan tumbuhan penghasil rempah-rempah dan bumbu masak dengan nama sama. Sebuah studi dalam jurnal Theraputic Advances in Psychopharmacology menemukan bahwa partisipan lebih cepat dan lebih akurat dalam tes kognitif setelah mencium minyak esensial rosemary.

Penelitian lain mengaitkan asam carnosic, bahan aktif dalam rosemary juga bisa melindungi otak terhadap radikal bebas untuk mencegah stroke dan neurodegenerasi.

Chamomile

Chamomile

Studi laboratorium menunjukkan bagaimana cara kerja chamomile pada otak. Di mana chamomile mengandung senyawa yang mampu mengikat reseptor bahan kimia tertentu pada otak. Hal tersebut diduga dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan manusia. Agen Capsa

Dalam satu studi yang dilakukan pada selompok kecil orang dengan gangguan kecemasan, mengonsumsi ekstrak chamomile dan delapan minggu kemudian mereka melaporkan penurunan rasa kecemasan yang diderita.

Daun Peterseli

Daun Peterseli

Sebuah studi baru dari Brasil menemukan bahwa kandungan flavonoid dalam peterseli yang disebut apigenin, dapat memperkuat hubungan antara neuron dan sel stem pada otak. Para peneliti berhipotesis bahwa apigenin dapat mempengaruhi pembentukan sel otak juga komunikasi pada penderita depresi, Alzheimer, dan Parkinson.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *