PelangiQQ Lounge -Polifenol, Si Antioksidan yang Penting untuk Lawan Beragam Penyakit Banyak alasan kita harus sering mengonsumsi makanan nabati, seperti buah dan sayuran. Salah satu alasannya adalah kandungan polifenolnya. Sudah tahu apa itu ?
Apa itu polifenol?
Polifenol adalah kelompok senyawa alami yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan dan memiliki beragam manfaat kesehatan. Makanan sumber polifenol tersebut dapat berupa buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, teh, cokelat hitam, dan wine.
Manfaat untuk kesehatan dapat berasal dari sifatnya sebagai molekul antioksidan. Sebagai antioksidan, senyawa ini dapat mengendalikan radikal bebas berlebih. Radikal bebas berlebih dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit.
Selain memiliki efek antioksidan, juga mampu mengurangi peradangan di tubuh. Peradangan yang tak terkendali dapat memicu berbagai penyakit kronis.
Jenis-jenis
Para ahli menyebutkan bahwa terdapat lebih dari 8000 senyawa polifenol. Semua ini dapat digolongkan dalam empat kelompok, yaitu:
1. Flavonoid
Sekitar 60% polifenol adalah flavonoid. Beberapa contoh flavonoid yaitu kuersetin, kaempferol, katekin, dan antosianin.
Senyawa-senyawa flavonoid di atas bisa ditemukan pada apel, bawang merah, cokelat hitam, dan kol merah.
2. Asam fenolat
Porsi asam fenolat dalam polifenol adalah 30%. Contoh dari asam fenolat adalah stilbenes dan lignan, yang terkandung dalam buah-buahan, sayuran, serealia, dan biji-bijian.
3. Amida polifenol
Beberapa contoh dari amida polifenol adalah kapsaicinoid dalam cabai, serta avenanthramida dalam oat.
4. Polifenol lainnya
Beberapa senyawa yang termasuk dalam kelompok adalah resveratrol dalam red wine, asam elagat, kurkumin dalam kunyit, dan lignan dalam serealia dan flax seeds.
Manfaat polifenol untuk kesehatan tubuh
Dengan kemampuannya untuk mengendalikan radikal bebas serta mengurangi peradangan, polifenol memiliki manfaat kesehatan sebagai berikut:
1. Mengendalikan gula darah
Polifenol berpotensi untuk mengendalikan kadar gula darah, sehingga juga menurunkan risiko diabetes tipe 2. Hal ini diperkirakan karena polifenol dapat mencegah pemecahan pati (amilum) menjadi gula sederhana. Senyawa polifenol juga dapat merangsang sekresi insulin, agar gula darah dapat tetap stabil.
Di antara semua polifenol, studi menemukan bahwa antosianin berpotensi menjadi senyawa yang paling ampuh untuk mencegah diabetes. Antosianin terkandung dalam buah anggur dan berbagai jenis buah beri.
2. Menjaga kesehatan jantung
Senyawa polifenol berpotensi untuk memelihara kesehatan jantung. Manfaat ini diyakini ahli berasal dari efek antioksidan dalam senyawa ini, yang mampu mengurangi peradangan kronis penyebab penyakit jantung.
3. Mencegah pembekuan darah
Pembekuan darah diperlukan untuk mencegah perdarahan berlebih. Namun, proses pembekuan darah yang tidak terkendali dapat memicu kondisi negatif, termasuk trombosis vena dalam (DVT), emboli paru, dan stroke. Polifenol menjadi senyawa berpotensi untuk mengurangi risiko pembekuan darah berlebih.
4. Melawan kanker
Beberapa studi menemukan bahwa konsumsi rutin makanan nabati menurunkan risiko kanker, dan boleh jadi kandungan yang berperan dalam manfaat ini. Hal ini kembali lagi pada sifat antioksidan dan antiradangnya, yang sama-sama membantu menurunkan risiko kanker.
5. Meningkatkan fungsi otak
Makanan yang tinggi juga berpotensi untuk menjaga fungsi otak dengan meningkatkan daya fokus dan daya ingat. Sebagai contoh, beberapa studi menemukan flavanol kokoa dapat meningkatkan aliran darah ke otak sehingga membantu meningkatkan daya ingat dan fokus.
6. Membantu saluran pencernaan tetap sehat
Saluran pencernaan juga mendapatkan manfaat dari senyawa polifenol. Sebab, senyawa ini merangsang pertumbuhan bakteri baik di usus, serta melawan bakteri yang berbahaya.
Sebagai contoh, polifenol dalam teh hijau dapat melawan bakteri yang merugikan, seperti E. Coli dan Salmonella, di saat yang bersamaan juga meredakan gejala ulkus peptik dan radang usus.
Sumber yang bisa rutin dikonsumsi
Berdasarkan kategori makanan, berikut ini sumber-sumber yang bisa Anda variasikan di meja makan:
Buah-buahan: apel, anggur hitam, blackberry, blueberry, ceri, anggur, lemon, persik, pir, delima, plum, rasberi, dan stroberi.
Sayuran: asparagus, brokoli, wortel, kentang, selada merah, bawang merah, bayam.
Rempah: kayu manis, cengkeh, basil kering, parsley kering, peppermint kering, rosemary, thyme, dan jahe
Serealia: oat dan gandum utuh
Kacang-kacangan dan biji-biijian: kacang hitam, tempe, tofu, susu kedelai, almond, kenari, dan hazelnut
Makanan lain: teh hitam, bubuk kokoa, kopi, cokelat hitam, teh hijau, zaitun, minyak zaitun, dan red wine.
Perlukah konsumsi suplemen ?
Beberapa suplemen menawarkan kandungan . Walau begitu, manfaat tersebut belum bisa dibuktikan sama dengan makanan yang tinggi dengan . Suplemen juga tidak mengandung gizi lain yang mungkin terkandung dalam makanan utuh. pun diyakini lebih efektif ketika bekerjasama dengan nutrisi lain dalam makanan utuh.
Suplemen juga mungkin mengandung dengan kadar yang melebihi makanan utuh. dengan dosis tinggi berisiko menimbulkan efek samping. Misalnya, studi pada hewan menemukan tinggi berbahaya menimbulkan kerusakan ginjal, memicu tumor, dan merangsang ketidakseimbangan hormon-hormon tiroid.
Beberapa suplemen juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan lain, atau mengganggu penyerapan nutrisi tertentu. Misalnya, suplemen berisiko mengganggu penyerapan zat besi, thiamin, dan folat.
Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apapun, termasuk suplemen .
Sumber : Pelangi Online