BERITA UNIK

6 Sikap OrangTua yang Toksik Pada Anak

OrangTua Toksik Pada Anak

CeritaPelangiQQLounge – OrangTua Toksik Pada Anak semua orangtua pasti menginginkan yang terbaik bagi anak mereka. Hanya saja, keinginan dan niat baik saja gak cukup tanpa ada tindakan konkret berupa kesadaran untuk belajar dan memahami bagaimana pengasuhan anak yang tepat. Bukan sekadar bermodalkan perkataan “orangtua dulu”.

Gak jarang perbuatan yang didasarkan niat baik tersebut sebenarnya toksik, dan berpengaruh buruk bagi mental anak. Untuk itulah, artikel ini akan mengulas beberapa sikap toksik orangtua pada anak agar ke depannya bisa di hindari.

Tak Memiliki Kendali Diri yang Baik

PelangiQQ – OrangTua Toksik Pada Anak akibat anak masih sangat bergantung pada orangtua, eksistensi mereka kerap di remehkan. Inilah yang menjadi penyebab ketika orangtua sedang banyak masalah, melampiaskannya ke anak.

Kesalahan sepele, dan itu sangat wajar mengingat anak masih kecil sudah bisa membuat kamu murka. Misalnya, saat anak belum bisa mengika tali sepatu. Akibat kurangnya kendali diri, peristiwa kecil tersebut membuat anak di rendahkan, misalnya di bilang “bodoh”.

Hati-hati, lho, anak yang sering di marahi atau di remehkan dapat menyebabkan merela tumbuh jadi pemberontak atau gak memiliki kepercayaan diri. Maka dari itu, lebih di kontrol lagi emosinya.

Terlalu Protektif

Sikap toksik selanjutnya yang kerap di lakukan orangtua pada anak, yakni terlalu protektif . Anak ga boleh main hujan-hujanan, anak gak boleh naik angkutan umum, anak gak boleh main dengan teman di lingkungan tempat tinggalnya, anak sama sekali gak boleh jajan, hanya boleh makan makanan rumah, dan perilaku prtektif berlebihan lainnya.

Di masa kanak-kanak inilah mereka bebas bermain-main. Bila sejak dini sudah terlatih untuk bersosialisasi, di kemudian hari anak akan tumbuh jadi pribadi yang luas berinteraksi dan tinggi empati.

Membiarkan Anak Ketika Salah

Banyak orangtua yang ketika melihat anaknya berbuat kesalahan di diamkan saja. Alasannya itu wajar karean anak masih kecil, jadi belum tahu apa-apa.

Ya, justur karena masih kecil itulah anak perlu ditambahkan nilai-nilai baik dan buruk. benar dan salah. Kalau bukan dari kecil, lalu kapan lagi?

Bila anak terlalu di manjalan sekarang, ia akan tumbuh menjadi pribadi yang berlaku seenaknya tanpa memedulikan perbuatannya tersebut telah merugikan orang lain.

Baik Hati ke Anak Lain, Kejam ke Anak Sendiri

Ada pula perilaku orangtua yang begitu baik hati pada anak orang lain, tapi ketika dengan anak sendiri sangat menuntut atau memasang standar tinggi. Ketika anak sendiri gak mencapai prestasi atau target yang di buat orangtua, dimarahi habis-habisan.

Tapi, ketika anak lain yang begitu, sikap kamu berubah 180 derajat, menyemangati mereka supaya lebih baik lagi belajarnya. Cara asuh dmeikian bisa berakibat fatal bagi mental anak.

Ia akan tumbuh jadi pribadi yang terlalu keras pada diri sendiri. Inilah yang bikin anak atau orang dewasa jadi rentan stres. Hidup jadi terlampau di anggap serius!

Gak Rela Saat Melihat Anak Bahagia

Bukankah sebagai orangtua seharusnya merasa senang melihat anak bahagia? Nyatanya, orangtua toksik gak seperti itu.

Bisa jadi karena dulunya kamu mendapat asuhan yang buruk, setelah punya anak semacam gak rela melihat anak kamu jadi bahagia. Ketika melihat mereka senang, ada saja ucapan atau perbuatan yang membuat wajah yang tadinya ceria jadi redup.

Sikap demikian yang kerap bikin anak jadi haus pengakuan. Anak tumbuh jadi pribadi overachiever, karena dia merasa selama ini gak pernah bisa membuatmu bahagia atau bangga.

Egois

Gak sedikit orangtua ynag menganggap mengasuh anak gak butuh effort lebih. Yang penting di kasih makan. dan di jamin pendidikan formalnya, maka itu sudah cukup.

Gak ada waktu yang khusus di alokasikan untuk menemani anak bermain. Gak ada waktu sekadar duduk bersama anak dan bertanya bagaimana kabarnya hari ini, apakah ada masalah di sekolahnya, atau hal lain yang terkait dengan kehidupan anaknya. Anak nangis atau kesepian, tinggal di sodori gadget, nanti juga tenang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *