BERITA UNIK

Mitos seputar Pola Asuh Anak Usia di Bawah 2 Tahun

Capsa Mitos berarti cerita atau sesuatu yang dikatakan orang. Mitos berisikan kumpulan cerita tradisional yang dibumbui kepercayaan kuno, sehingga tak sedikit yang mempercayainya. Mitos tak tercipta secara tiba-tiba, melainkan diceritakan dari generasi ke generasi di rumpun bangsa mana pun.

Ada banyak mitos kesehatan yang beredar, termasuk di antaranya seputar pola asuh anak usia di bawah 2 tahun. Apa saja? Yuk, langsung saja simak ulasannya di bawah ini berikut cek faktanya!

1. Anak gemuk itu sehat dan lucu

10 Mitos seputar Pola Asuh Anak Usia di Bawah 2 Tahun

Faktanya, anak gemuk atau anak yang memiliki berat badan berlebih memiliki kecenderungan mengalami obesitas. Seperti yang kita tahu, obesitas bisa mendatangkan banyak penyakit saat usianya menjelang dewasa.

Menurut Wahjuni, 2013 dalam Kontroversi 101 Mitos Kesehatan, banyak penelitian telah membuktikan bahwa anak yang mengalami obesitas pada masa mudanya berisiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular (serangan jantung, hipertensi dan stroke) lebih awal. Hal ini dapat menyebabkan ledakan generasi muda yang tidak produktif karena sakit-sakitan.

Selain itu, anak yang memiliki berat badan berlebih juga rawan mengalami depresi, sehingga saat dewasa mereka cenderung menjadi orang yang rendah diri.

2. Penggunaan baby walker

10 Mitos seputar Pola Asuh Anak Usia di Bawah 2 Tahun

Tak sedikit orang tua yang menggunakan baby walker untuk bayi mereka dan percaya bahwa alat tersebut dapat membantu bayi agar lebih cepat belajar berjalan.

Faktanya, mitos ini salah. Berdasarkan Wahjuni, 2013 dalam Kontroversi 101 Mitos Kesehatan, bayi yang menghabiskan waktunya berada di atas baby walker akan memiliki kecenderungan untuk belajar duduk, merangkak, dan berjalan lebih lambat daripada bayi yang belajar berjalan sendiri.

Kenapa? Karena saat bayi duduk di baby walker, maka pergerakan otot-otot mereka menjadi terbatas dan tidak bebas bergerak, berbanding terbalik ketika mereka belajar berjalan sendiri

3. Minum susu membuat anak menjadi cerdas

10 Mitos seputar Pola Asuh Anak Usia di Bawah 2 Tahun

Mitos ini tidak sepenuhnya salah, tetapi tidak sepenuhnya benar juga. Tidak hanya lewat nutrisi dalam susu yang diminum, banyak faktor lainnya yang turut membuat anak menjadi pintar, seperti genetik, stimulasi lingkungan, dan nutrisi lainnya. 

Nutrisi yang baik akan memperbaiki sinaps (sambungan-sambungan saraf) di otak, sehingga rangsangan yang didapat dari lingkungan akan diterima baik oleh si Kecil. Anak yang mengonsumsi susu paling mahal dan paling lengkap kandungannya sekalipun, tetapi tidak diberikan stimulasi oleh lingkungan keluarganya, tetap saja tidak akan menjadi pintar.

4. Jangan membawa bayi ke luar rumah sebelum berusia 40 hari  

10 Mitos seputar Pola Asuh Anak Usia di Bawah 2 Tahun

Katanya, membawa bayi ke luar rumah sebelum berusia 40 hari, selain untuk imunisasi dan berjemur, dapat menyebabkan bayi sawan akibat bertemu makhluk halus. Namun, larangan ini ada karena antibodi bayi yang baru lahir belum terbentuk dengan sempurna, sehingga rentan terkena penyakit.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, faktanya, menurut Mubarak et al., 2013, dalam Rosmala, 2020, berdasarkan jurnal Tradisi Marapi dan Hubungannya dengan Kesehatan Ibu dan Bayi (Studi Fenomenologi di Desa Manunggang Jae), bayi tidak diperbolehkan ke luar rumah sebelum berumur 40 hari.

Ini karena kondisi fisik bayi belum sekuat fisik orang dewasa, sehingga jika kontak dengan udara luar bisa membuatnya sakit dan untuk mencegah bayi tidak tertular virus dari orang yang sakit saat berada di tempat umum yang ramai.

5. Jangan menggendong anak jika ia menangis

10 Mitos seputar Pola Asuh Anak Usia di Bawah 2 Tahun

Menurut mitos yang berkembang, anak akan tumbuh menjadi manja jika orang tua segera menggendong bayinya saat ia menangis.

Namun, faktanya secara psikologis, jika anak menangis karena suatu hal, orang tua perlu menenangkannya dengan cara menggendongnya. Nah, saat menggendong inilah orang tua dapat memberikan penjelasan secara perlahan kepada sang buah hati mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan atau mengenai mana yang baik dan yang buruk. PELANGIQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *