Uncategorized

Menyembuhkan Luka Batin atau Luka Pengasuhan

9 Cara Menyembuhkan Luka Batin atau Luka Pengasuhan, Terapkan!

PELANGIQQ Menyembuhkan Luka Batin atau Luka Pengasuhan. Pengalaman-pengalaman sulit atau traumatis dalam kehidupan mungkin sulit untuk dilupakan. Gak jarang, pengalaman traumatis atau sulit pada masa anak-anak sering kali dapat membentuk pola pikir dan perilaku yang berkelanjutan hingga dewasa dan memengaruhi kesejahteraan emosional serta hubungan orang tersebut dengan orang lain.

Memiliki dampak yang serius, luka batin atau luka pengasuhan sangat perlu untuk disembuhkan. Proses penyembuhannya pun melibatkan pemahaman, dukungan, dan terkadang campur tangan profesional. Biar gak berlarut-larut dalam situasi ini, cari tahu beberapa cara menyembuhkan luka batin atau luka pengasuhan lewat artikel berikut, yuk!

1. Memprioritaskan perawatan diri dan belas kasih pada diri sendiri

Memprioritaskan perawatan diri dan belas kasih pada diri sendiri sangat penting untuk pengasuhan. Ini karena kedua aspek tersebut memberikan fondasi yang kuat untuk proses menyembuhkan trauma, seperti yang di jelaskan oleh Sharon Martin, MSW, LCSW, adalah psikoterapis berlisensi, di lansir Psych Central.

2. Ambil langkah-langkah kecil

Menyembuhkan Luka Batin atau Luka Pengasuhan. Mencoba membuat terlalu banyak perubahan sekaligus bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri. Menurut Sharon Martin, mengambil terlalu banyak perubahan sekaligus dapat membuat kita kewalahan dan merasa gagal jika perubahan besar yang di harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.

3. Menulis surat untuk diri sendiri

Praktik menulis juga bisa menjadi salah satu terapi untuk menyembuhkan luka batin atau luka pengasuhan. Menurut  Dr. Charity Godfrey, LMHC, therapist and founder of Lifescape Integrative Therapy in Ft. Myers, di lansir Psych Central, menulis surat kepada “diri kecil” merupakan suatu bentuk terapi atau latihan inner child yang efektif. 

4. Bersedia untuk memproses perasaan terkait masa lalu

Untuk menyembuhkan luka batin atau luka pengasuhan, seseorang juga perlu menghadapi dan memproses perasaan terkait masa lalu. Menghindari luka tersebut justru tidak efektif karena mereka cenderung tetap ada dan bisa kembali kapan saja, bahkan lebih besar. Menghadapi dan memahami perasaan terkait pengalaman traumatis atau pahit dari masa lalu merupakan langkah pertama untuk menuju penyembuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *