Uncategorized

Mengenal Retardasi Mental yang Membuat Seseorang Sulit Berkembang

Pelangi LoungeQQ – Mengenal Retardasi Mental yang Membuat Seseorang Sulit Berkembang Pernah melihat seseorang yang kemampuan dasarnya jauh di bawah teman-teman sepantarannya? Misalnya, sudah masuk usia remaja namun belum bisa makan sendiri, ganti baju, atau tidak jelas dalam berbicara. Kondisi ini, umumnya disebabkan oleh gangguan intelektual yang juga disebut sebagai retardasi mental.

Retardasi mental adalah suatu gangguan perkembangan otak yang membuat seseorang membutuhkan waktu jauh lebih lama untuk mempelahari hal-hal dasar. Tidak semua orang dengan kondisi ini punya tingkat keparahan yang sama.

Dengan dukungan yang baik dari lingkungan sekitar, orang yang mengalami retardasi mental ringan, masih bisa diajari untuk hidup mandiri. Sementara itu pada penderita retardasi mental parah, membutuhkan lebih banyak pendampingan dalam hidupnya. Tidak jarang, kondisi ini disalahartikan sebagai penyakit Down syndrome.

Lebih jauh tentang retardasi mental

Individu dengan retardasi mental, memiliki keterbatasan dalam dua hal, yaitu fungsi intelektual dan perilaku adaptasi.

Baca Juga : Rahasia Jaga Kesehatan Mental Untuk Milenial


Fungsi intelektual

Keterbatasan pada fungsi intelektual, dapat diukur menggunakan angka IQ. Orang dengan retardasi mental, umumnya memiliki IQ yang rendah dan akan kesulitan dalam mempelajari hal baru, membuat keputusan, serta menyelesaikan suatu masalah.

 Perilaku adaptasi

Perilaku adaptasi adalah kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari yang bagi sebagian besar orang, bukanlah hal yang sulit dilakukan. Para pengidap retardasi mental, akan kesulitan untuk melakukan hal-hal dasar seperti berkomunikasi dengan orang lain, melakukan interaksi, serta mengurus diri sendiri.

Penyebab retardasi mental

Penyebab retardasi mental adalah multifaktorial. Artinya, ada banyak hal yang bisa menyebabkan timbulnya kondisi ini, di antaranya

Kelainan genetik

Riwayat meningitis

Riwayat campak atau batuk rejan

Riwayat trauma atau benturan keras pada kepala saat usia anak-anak

Paparan bahan beracun seperti merkuri atau timbal

Memiliki kelainan bentuk otak

Terpapar alkohol, obat-obatan terlarang, dan racun lain saat masih dalam kandungan

Infeksi saat kehamilan

Adanya penyulit saat proses persalinan, seperti tidak mendapatkan oksigen yang cukup

Ciri-ciri retardasi mental secara umum

Secara umum, orang yang memiliki retardasi mental akan menunjukkan ciri-ciri seperti di bawah ini.

Perkembangannya terlambat dari usianya

Terlambat untuk bisa berjalan, merangkak, atau duduk dibanding anak seusianya

Sulit belajar bicara atau cara bicaranya tidak jelas

Punya gangguan daya ingat

Tidak memahami konsekuensi atas perbuatannya

Tidak bisa berpikir logis

Meski sudah dewasa, masih berperilaku seperti anak-anak

Tidak punya rasa penasaran terhadap hal yang terjadi di sekitarnya

Sulit mempelajari

Memiliki IQ di bawah 70

Tidak bisa hidup mandiri

Mengenal Retardasi Mental yang Membuat Seseorang Sulit Berkembang Selain itu, orang dengan retardasi mental juga dapat menunjukkan perilaku negatif, seperti mudah marah, keras kepala, rasa percaya diri yang rendah, depresi, tidak mau bersosialisasi dengan orang lain, bahkan menunjukkan gejala gangguan psikotik.

Beberapa pengidap kondisi ini juga memiliki ciri khusus secara fisik, seperti kelainan bentuk wajah dan tubuhnya pendek. Namun, tidak semuanya memiliki ciri seperti ini.

Ciri-ciri retardasi mental berdasarkan tingkat keparahannya

Berdasarkan tingkat keparahannya, retardasi mental dibagi menjadi empat tingkat. Pembagian ini dilakukan berdasarkan nilai IQ dan kemampuannya untuk melakukan tugas sehari-hari serta berinteraksi sosial.

 Ciri retardasi mental ringan

Beberapa ciri retardasi mental yang ringan di antaranya:Butuh waktu lebih lama untuk belajar bicara, tapi saat sudah bisa bicara, komunikasi bisa dilakukan dengan baik

Bisa mandiri saat sudah dewasa

Sedikit kesulitan untuk belajar menulis dan membaca

Sering bersikap seperti anak-anak, meski usianya sudah dewasa

Sulit mengemban tanggung jawab besar seperti menikah dan punya anak

Dapat berkembang dengan mengikuti program belajar khusus

Memiliki nilai IQ antara 50-69

2. Ciri retardasi mental sedang

Beberapa ciri retardasi mental yang masih masuk tingkat keparahan sedang di antaranya:Sulit mengerti perkataan orang lain maupun berbicara dengan orang lain

Susah berkomunikasi dengan orang lain

Masih bisa mempelajari kemampuan dasar, seperti menulis, membaca, dan berhitung

Akan sulit hidup mandiri

Bisa berperilaku baik di lingkungan maupun tempat yang sudah sering dikunjungi

Masih bisa berpartisipasi di kegiatan sosial yang melibatkan banyak orang

Rata-rata memiliki nilai IQ antara 35-49

 Ciri retardasi mental parah

Beberapa ciri retardasi mental yang sudah parah di antaranya:Memiliki kesulitan bergerak secara fisik

Mengalami kerusakan otak atau saraf yang cukup parah

Memiliki nilai IQ antara 20-34

4. Ciri retardasi mental sangat parah

Beberapa ciri retardasi mental yang paling parah di antaranya:Sama sekali tidak bisa mengikuti instruksi yang diberikan

Mengalami kelumpuhan, pada beberapa kasus

Tidak bisa menahan buang air

Hanya bisa berkomunikasi nonverbal sangat dasar (seperti menunjuk atau menggelengkan kepala)

Tidak bisa hidup mandiri

Perlu diawasi terus-menerus oleh keluarga maupun tim dokter

Memiliki nilai IQ kurang dari 20

Perawatan untuk pengidap retardasi mental

Retardasi mental adalah kondisi yang akan tetap ada seumur hidup pengidapnya. Meski begitu, ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuannya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Sebelum perawatan dimulai, dokter akan mendiagnosis kondisi ini dengan melihat pola perilaku serta melakukan tes IQ. Setelah diagnosis dilakukan, dokter bekerjasama dengan keluarga, akan membuat rencana perawatan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan penderita.

Beberapa metode perawatan yang dapat dilakukan di antaranya:Perawatan sejak dini, bagi bayi dan balita

Program pendidikan khusus

Terapi perilaku

KonselingPemberian obat

Sebagai orangtua, Anda juga bisa melakukan hal-hal di bawah ini, untuk mendukung anak dengan retardasi mental.Mempelajari sebanyak-banyaknya informasi tepercaya tentang retardasi mental

Membantu anak untuk bisa belajar mandiri. Biarkan ia mencoba hal-hal baru dan melakukan tugas sehari-harinya sendiri.

Saat anak sudah bisa mempelajari hal baru, beri pujian dan bantu ia belajar saat melakukan kesalahan

Sertakan anak dalam aktivitas sosial, seperti les menggambar

Jalin kerjasama yang kuat dengan dokter, terapis, dan guru anak

Berkomunikasilah dengan ibu lain yang memiliki anak dengan kondisi serupa, untuk mendapatkan informasi dan dukungan tambahan

Sumber : PelangiQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *