Uncategorized

Mekanisme Kontraksi Otot dan 4 Jenisnya

Mekanisme Kontraksi Otot dan 4 Jenisnya - Alodokter

PELANGIQQ LOUNGE – Mekanisme Kontraksi Otot dan 4 Jenisnya. Mekanisme kontraksi otot terjadi ketika otot menegang, memendek, atau memanjang, untuk memungkinkan terjadinya suatu gerakan. Mengingat pentingnya kontraksi otot untuk beraktivitas, sudah sewajarnya kesehatan otot di jaga.

Mekanisme Kontraksi Otot dan 4 Jenisnya. Tubuh memiliki lebih dari 600 otot yang beberapa di antaranya akan bekerja sama uuntuk melakukan suatu gerakan. Mekanisme kontraksi otot yang normal memungkinkan Anda beraktivitas tanpa hambatan.

Kontraksi otot juga berperan dalam mengatur suhu tubuh. Sekitar 40% sumber suhu tubuh di hasilkan dari mekanisme kontraksi otot. Itulah sebabnya, saat Anda kedinginan, tubuh akan menggigil untuk memicu otot berkontraksi sehingga menghasilkan panas.

Mekanisme Kontraksi Otot

Mekanisme kontraksi otot di mulai ketika otak memberi perintah kepada otot untuk melepaskan ion kalsium. Pelepasan kalsium pada otot akan menyebabkan aktivasi protein dalam serat otot, yaitu aktin dan miosin, untuk saling mengikat. Ikatan kedua protein ini akan membentuk struktur jembatan silang yang memungkinkan terjadi gaya tarik-menarik sehingga otot bisa berkontraksi.

Kontraksi otot kemudian akan berhenti ketika ion kalsium berkurang, yang bisa di sebabkan oleh berhentinya rangsangan dari sel saraf atau ketika otot kehabisan sumber energi.

Secara umum, setiap jenis otot mengalami mekanisme kontraksi yang sama. Meski begitu, setiap jenis otot memiliki peran dan pusat pengendalian yang berbeda.

Pada otot rangka, kontraksi otot akan menghasilkan gaya berupa gerakan tubuh yang bisa di kendalikan secara sadar, misalnya berjalan, berlari, atau mengangkat beban. Sementara itu, kontraksi pada otot polos, seperti yang ada di saluran cerna, serta otot jantung, bekerja secara otomatis dan tidak bisa di kontrol.

Jenis Mekanisme Kontraksi Otot

Kontraksi otot tidak hanya membuat otot memendek, tetapi juga bisa memanjangkan otot untuk membuat tubuh bergerak menyesuaikan beban yang di terima. Ada empat jenis kontraksi otot yang biasa di temui dalam kegiatan sehari-hari, antara lain:

Isometrik

Kontraksi isometrik terjadi saat otot berkontraksi dengan adanya perubahan ketegangan otot, tanpa di sertai dengan perubahan pada panjang otot. Mekanisme kontraksi otot ini tidak di dukung dengan gerakan, tetapi untuk mempertahankan posisi stabil. Contohnya, saat Anda mempertahankan posisi memegang botol minum setinggi dada saat berjalan.

Isotonik

Jenis kontraksi isotonik terjadi ketika otot berkontraksi dengan adanya ketegangan otot yang konstan, tanpa adanya perubahan pada panjang otot. Mekanisme kontraksi isotonik terjadi saat gaya kontraksi sesuai dengan beban yang di terima, misalnya ketika berjalan atau berlari.

Konsentrik

Kontraksi konsentrik terjadi saat otot berkontraksi bersamaan dengan adanya ketegangan otot untuk menerima beban yang di sertai dengan pemendekan otot ketika bergerak. Contohnya, ketika melakukan latihan bisep atau olahraga squat.

Eksentrik

Jenis kontraksi ini terjadi ketika otot menjadi lebih panjang saat bergerak. Kontraksi eksentrik terjadi ketika otot menahan beban yang lebih berat dari kemampuan otot mengangkat beban sehingga otot akan memanjang untuk menurunkan beban. Contohnya adalah ketika meletakkan benda berat atau menurunkan tubuh saat olahraga pull-up.

Otot yang sehat membuat tubuh bisa bergerak aktif dan organ-organ dalam tubuh pun dapat berfungsi dengan baik. Supaya otot berfungsi dengan baik, tubuh perlu asupan cairan dan nutrisi yang cukup serta olahraga rutin.

Makanan dan air di perlukan sebagai sumber energi untuk mekanisme kontraksi otot. Sementara itu, olahraga akan melatih dan membentuk massa otot sehingga menjadikannya makin kuat.

Tanpa adanya energi dan olahraga, otot bisa menjadi lemah dan menyusut, yang mana dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Otot pun akan lebih rentan mengalami cedera atau mengalami masalah medis, yang umum di tandai dengan gerak tubuh tidak seimbang, nyeri, kram otot, dan kebas.

Keluhan gangguan mekanisme kontraksi otot biasanya bisa mereda dengan minum air putih yang cukup dan istirahat. Meski demikian, segeralah memeriksakan ke dokter bila mengalami otot tegang di sertai nyeri yang tidak tertahankan.

Otot melemah, yang di sertai dengan gangguan keseimbangan dan pandangan kabur yang tidak membaik setelah lebih dari 2 hari, atau tidak bisa di gerakkan, juga perlu di periksakan. Dengan begitu, dokter bisa memastikan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *