BERITA UNIK

Fungsi Anus dalam Sistem Pencernaan Manusia

Ini Fungsi Anus dalam Sistem Pencernaan Manusia - Alodokter

PELANGIQQ LOUNGE –  Fungsi anus bukan hanya sebagai gerbang pembuangan tinja dalam sistem pencernaan, melainkan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi. Agar fungsi anus tetap normal, anus perlu di jaga kesehatan dan kebersihannya. Fungsi Anus dalam Sistem Pencernaan Manusia

Anus merupakan bagian akhir dari sistem pencernaan. Letaknya berada di bawah rektum dengan panjang sekitar 3–4 cm. Bagian anus merupakan peralihan antara bagian dalam dan luar tubuh. Jadi, struktur anatomi anus terdiri dari dua bagian, yakni lapisan dalam tubuh (usus) dan lapisan luar tubuh (kulit).

1. Menjadi pintu keluar sisa pencernaan

Fungsi anus yang utama adalah sebagai pintu keluar produk akhir pencernaan. Ketika makanan melewati saluran pencernaan dan nutrisinya di serap, sisa-sisa makanan yang tidak dapat di cerna maupun di serap oleh tubuh akan di keluarkan melalui anus dalam bentuk tinja.

Proses ini adalah bagian penting dari sistem ekskresi guna menjaga agar tubuh terbebas dari penumpukan zat-zat sisa yang dapat menjadi racun dan menimbulkan masalah kesehatan jika tidak di keluarkan.

2. Mengendalikan proses buang air besar (BAB)

Otot sfingter anus berfungsi untuk mengontrol proses BAB. Bagian yang menyerupai cincin ini terdiri dari dua jenis, yaitu sfingter internal dan sfingter eksternal. Sfingter internal terbentuk dari otot polos yang berfungsi sebagai katup untuk mengendalikan keluarnya tinja. Otot ini bekerja secara otomatis dan tidak dapat dikendalikan secara sadar.

Sementara itu, sfingter eksternal dapat dikendalikan secara sadar. Bagian ini dapat mengatur keluarnya tinja dan memungkinkan seseorang untuk menahan BAB jika diperlukan.

3. Melindungi tubuh dari infeksi

Fungsi anus juga dapat melindungi tubuh dari infeksi. Otot pada anus dapat menutup dengan rapat sehingga bisa melindungi tubuh dari paparan bakteri yang mungkin masuk lewat anus. Selain itu, terdapat bakteri baik di anus untuk melawan bakteri jahat penyebab infeksi.

4. Mendiagnosis penyakit

Fungsi anus lainnya yaitu sebagai salah satu lokasi untuk mendiagnosis suatu penyakit. Jenis pemeriksaan medis yang melibatkan anus adalah colok dubur atau digital rectal examination.

Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi adanya abses, polip, ambeien, atau perubahan lain pada dinding anus, rektum, maupun organ di dekatnya yang mungkin menunjukkan penyakit tertentu, seperti pembesaran prostat (BPH), kanker usus besar, kanker rektum, atau kanker prostat.

Selain fungsi anus di atas, anus bisa menjadi stimulasi dan memberikan kepuasan seksual bagi beberapa orang. Namun, seks anal perlu dipertimbangkan kembali karena kegiatan ini berisiko menimbulkan penyakit, seperti infeksi menular seksual, HIV, dan kanker usus besar. Anus juga tidak memiliki pelumas alami sehingga lebih rentan terluka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *