Uncategorized

Fakta Menarik Dari Bimasakti

Fakta Menarik Dari Bimasakti

PELANGI QQ – Fakta Menarik Dari Bimasakti, Matahari menjadi bintang terdekat dari Bumi, sekaligus juga menjadi salah satu alasan manusia bisa hidup dengan nyaman. Namun matahari jelas bukan satu-satunya bintang di alam semesta, seperti yang kita ketahui ada banyak bintang yang bertebaran di luar Tata Surya kita dan semuanya tergabung dalam sebuah galaksi.

Matahari terletak di salah satu lengan galaksi super besar yang di kenal dengan nama Milk Way atau Bimasakti. Buat kamu yang belum tahu banyak tentang galaksi Bimasakti, yuk, simak lima fakta uniknya di bawah ini!

1. Galaksi Bimasakti terdiri dari 200 miliar bintang 

Di lansir Universe Today, Bimasakti terdiri dari 200 sampai 400 miliar bintang. Bagi manusia seperti kita, jumlah bintang itu sudah sangat banyak. Namun kenyataannya, Bimasakti bukanlah apa-apa jika di bandingkan dengan galaksi lain di alam semesta.

Pasalnya sejauh ini, galaksi terbesar yang pernah di temukan manusia terdiri dari 100 triliun bintang. Karena alam semesta memiliki ukuran yang tidak terbatas, bukan tidak mungkin ada galaksi lain di luar sana yang memiliki jumlah bintang lebih dari 100 triliun.

2. Kita hanya bisa melihat 0,000003 persen dari total bintang yang ada

Ketika langit cerah, kita bisa melihat ratusan bintang di langit. Apalagi kalau kamu tinggal di tempat yang minim polusi cahaya, bintang yang terlihat juga akan semakin banyak. Masalahnya galaksi Bimasakti memiliki 200 miliar bintang dan mata manusia tidak mungkin bisa menangkap itu semua.

Fakta Menarik Dari Bimasakti, Di lansir Discover Magazine, apa yang kita lihat dari Bumi hanyalah 0,000003 persen dari total keseluruhan bintang yang ada di galaksi Bimasakti. Semua bintang itu jadi makin sulit dilihat karena lokasinya yang sangat jauh dari Matahari maupun Bumi. Menurut astronom, mata manusia maksimal hanya bisa melihat bintang yang jaraknya 1000 tahun cahaya dan itu pun membutuhkan teleskop untuk melihatnya dengan jelas.

3. Ada sebuah lubang hitam raksasa di pusat galaksi 

Sama seperti hampir semua galaksi di alam semesta, Bimasakti juga memiliki sebuah lubang hitam supermasif yang tinggal di pusat galaksi. Lubang hitam ini di kenal dengan nama Sagitarius A* dan memiliki massa 4 juta kali lipat dari Matahari. Layaknya lubang hitam lain, Sagitarius A* juga sangat buas dan akan melahap apa pun yang berada terlalu dekat dengannya.

Pertanyaannya, bagaimana galaksi Bimasakti bisa tetap utuh sementara ada lubang hitam di intinya? Well, Sagitarius A* memang besar, tetapi dengan massa galaksi yang mencapai 200 miliar, kekuatan lubang hitam jelas tidak sebanding. Oh ya, kita juga tidak perlu khawatir dengan nasib Bumi.

Pasalnya Bumi berjarak 25.800 tahun cahaya atau sekitar 250 triliun kilometer dari lubang hitam tersebut. Dengan jarak sejauh itu, mustahil bagi Sagitarius A* untuk menangkap planet kita, apalagi menelannya.

4. Bimasakti merupakan galaksi kanibal 

Selama ini, kita mungkin berpikir jika bentuk Bimasakti selalu sama. Kenyataannya, bentuk galaksi tersebut akan selalu berubah setiap waktu. Sama seperti manusia, Bimasakti juga membutuhkan “makanan” berupa galaksi lain.

Sepanjang hidupnya, Bimasakti sudah menyantap banyak galaksi. Biasanya korbannya merupakan galaksi kecil yang mengorbit atau bergerak terlalu dekat dengannya. salah satu “korbannya” adalah  galaksi Katai Sagitarius yang di santapnya sekitar 5 sampai 6 miliar tahun yang lalu. Merekalah yang akhirnya membuat Bimasakti bukan hanya jadi lebih besar, tetapi juga berubah bentuk.

5. Galaksi Bimasakti hampir setua alam semesta 

Menurut para astronom, alam semesta tercipta sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Nah, yang menjadi pertanyaan adalah, kapan galaksi Bimasakti tercipta?

Dilansir NASA, kebanyakan galaksi berusia antara 13,6 sampai 10 miliar tahun. Namun, Bimasakti lahir sekitar 13,6 miliar tahun lalu dan termasuk dalam golongan galaksi pertama yang lahir. Selang 8 miliar tahun kemudian, Matahari mulai terbentuk, begitu juga dengan Bumi dan planet lainnya di Tata Surya.

Bimasakti yang berukuran terlalu besar memang tak bisa dilihat seutuhnya oleh manusia. Namun kamu tetap bisa melihat indahnya galaksi kita, dengan mengunjungi observatorium bintang atau bisa juga melakukan pengamatan di tempat yang jauh dari polusi cahaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *