Uncategorized

Eccedentesiast Kenali Definisi Tanda Mengatasinya

Eccedentesiast, Kenali Definisi, Tanda, dan Cara Mengatasinya - Alodokter

PELANGIQQ — Eccedentesiast Kenali Definisi Tanda Mengatasinya. Eccedentesiast adalah cara seseorang menyembunyikan depresi yang di alaminya dengan senyuman. Kondisi ini sering tidak di sadari, bahkan di anggap sepele oleh penderitanya. Padahal, terus-menerus menutupi kesedihan tanpa penanganan serius justru makin memperburuk de presi yang dialami.

Eccedentesiast Kenali Definisi Tanda Mengatasinya. Setiap orang memiliki cara sendiri untuk mengalihkan sesuatu yang membuatnya stres. Orang yang depresi bahkan tidak selalu tampak lesu atau sedih di depan orang lain. Beberapa orang justru tampak ceria dan bahagia meski menderita depresi. Kondisi ini di sebut eccedentesiast (smiling depression).

Meski di luar terlihat bahagia dan produktif, seseorang dengan eccedentesiast tetap merasa sangat sedih, kacau, bahkan putus asa di dalam dirinya. Depresi yang terus di pendam dan ditutup dengan senyuman ini ibarat bom waktu yang bisa meledak suatu saat ketika kondisinya sudah parah, bahkan bisa memicu perilaku melukai diri sendiri.

Penyebab dan Tanda Eccedentesiast

PELANGIQQ Eccedentesiast sebenarnya bukan tergolong gangguan kesehatan mental, tetapi terjadi karena depresi maupun masalah kesehatan mental yang mendasarinya, seperti gangguan bipolar atau gangguan depresi mayor.

Seseorang yang perfeksionis atau punya ambisi tinggi lebih berisiko mengalami eccedentesiast. Bagi mereka, penampilan luar menjadi hal terpenting. Tak heran bila keinginan untuk terlihat kuat meski sedang sedih menjadi salah satu mekanisme koping yang di lakukannya.

Ada kalanya, orang yang menutupi depresi dengan senyuman sebenarnya tidak sadar dan menyangkal perasaannya sendiri. Ketika kesedihan dan perasaan kalut masih bisa di sembunyikan dengan keceriaan, orang tersebut mungkin berpikir bahwa kesedihan bisa sembuh dan pergi dengan sendirinya.

Di sisi lain, eccedentesiast juga bisa di picu oleh pandangan negatif terhadap orang yang memiliki masalah kesehatan mental. Pandangan sebagai “orang lemah dan manja” bisa saja membuat seseorang enggan terbuka tentang perasaan dan kesulitan yang di alaminya, bahkan untuk mencari dukungan ke psikolog.TEKUN

Eccedentesiast sering tidak terlihat jelas oleh orang lain, karena pandainya seseorang memasang “topeng bahagia” atas depresinya. Akan tetapi, ada beberapa tanda awal depresi yang bisa menjadi gejala eccedentesiast, yaitu:

Muncul perasaan tidak berharga dalam dirinya dan sering putus asa saat sendirian
Cemas, sangat sedih, dan terkadang marah atau frustrasi
Hilang minat pada sesuatu yang biasanya membuat senang
Cenderung mencari alasan dan berusaha menjauh dari teman atau kerabat
Sulit konsentrasi dan mudah membuat keputusan
Gangguan tidur, seperti susah bangun tidur, susah tidur (insomnia), atau merasa ingin tidur terus-menerus
Gangguan makan, seperti tidak nafsu makan atau ingin makan terus-menerus
Sakit fisik yang tidak jelas penyebabnya, seperti sakit kepala atau nyeri punggung
Seseorang bisa di katakan mengalami eccedentesiast ketika tanda-tanda di atas berlangsung lebih dari 2 minggu hingga akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan muncul pikiran untuk mengakhiri hidup.TEKUN4D

Penanganan Eccedentesiast

Meski di dasari oleh masalah kesehatan mental, eccedentesiast sangat mungkin untuk ditangani. Penanganan awal eccedentesiast adalah dengan menyadari tanda-tanda dari kondisinya, kemudian melakukan konseling ke psikolog atau psikiater. Nantinya, psikolog dan psikiater akan menyarankan terapi yang sesuai, seperti:

Terapi perilaku kognitif

Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir negatif orang dengan eccedentesiast agar lebih jernih, realistis, dan positif dalam berperilaku. Terpi perilaku kognitif juga dapat memberi dukungan untuk orang yang mengalami eccedentesiast agar bisa memiliki suasana hati dan kemampuan penyelesaian masalah lebih baik.

Hal ini bertujuan untuk mengenali dan mengatasi depresi atau gangguan kesehatan mental yang di milikinya, alih-alih di pendam atau di sembunyikan sendiri.SITUS PKV

Konsumsi obat-obatan

Obat antidepresan bisa di resepkan dokter untuk menekan gejala depresi yang muncul, sehingga meningkatkan suasana hati. Pemberian obat umumnya di kombinasikan dengan konseling maupun terapi perilaku kognitif guna meningkatkan keberhasilan penanganannya.

Perawatan diri

Selain menjalani terapi dan konsumsi obat dari dokter, orang dengan eccedentesiast juga perlu di tangani dengan perawatan diri (self care) yang baik.

Beraktivitas atau berolahraga ringan setiap hari, makan makanan bergizi, tidur 7–9 jam setiap hari, atau melakukan hobi di ketahui dapat meningkatkan suasana hati dan meredakan gejala depresi yang muncul.

Journaling

Orang dengan eccedentsiast cenderung sulit berbagi keresahan yang di alaminya kepada orang lain, karena takut membebani orang tersebut. Oleh karena itu, journaling di anggap bisa menjadi sarana menyampaikan perasaan dengan terbuka, jujur, dan tanpa rasa takut di hakimi orang lain.

Agar bisa memberikan hasil yang maksimal dalam pemulihan, journaling sebaiknya di dampingi oleh konselor, psikolog, atau psikiater yang tepercaya saat menjalani terapi. Mencari bantuan profesional bukanlah hal yang memalukan.SITUSQQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *