BERITA UNIK

Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan

12 Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan - Alodokter

PELANGIQQ LOUNGE – Dampak polusi udara bagi kesehatan tidak bisa di sepelekan. Ada berbagai gangguan kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang yang terjadi akibat menghirup zat berbahaya dalam polusi udara, mulai dari masalah pernapasan, kanker, hingga kematian.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat polusi udara paling parah di dunia. Tingkat polusi udara di Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia bahkan 6 kali lebih tinggi daripada batas normal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

1. Mata merah dan iritasi hidung

Mata merah dan iritasi hidung bisa menjadi gejala pertama paparan polusi udara berpartikel besar maupun kecil. Selain karena polusi udara di luar ruangan, kondisi ini juga bisa menjadi dampak polusi udara dalam ruangan.

Contoh polusi dalam ruangan adalah gas dan senyawa yang menguap dari dinding yang baru dicat. Zat-zat tersebut dapat mengiritasi mata dan hidung. Selain itu, polusi udara dalam ruangan juga bisa tercipta ketika membersihkan rumah menggunakan pembersih beraroma menyengat.

2. Asma

Dalam jangka pendek, polusi udara dapat membuat seseorang mengalami batuk, sesak napas, dan mengi. Dalam jangka panjang, keluhan ini dapat berkembang menjadi asma.

Dua polutan utama yang paling berisiko menyebabkan asma adalah ozon dan partikel kecil, seperti debu, yang tersangkut dalam saluran napas.

3. Bronkitis

Pembakaran bahan bakar fosil dapat menghasilkan partikel asam yang mudah mengendap dan mengiritasi saluran napas bagian atas. Partikel-partikel yang terdiri dari sulfur oksida dan nitrogen dioksida inilah yang menjadi pemicu bronkitis.

Bronkitis adalah iritasi atau peradangan di dinding saluran bronkus, yaitu pipa yang menyalurkan udara dari tenggorokan ke paru-paru. Dampak polusi udara ini mengakibatkan seseorang mengalami batuk yang terkadang disertai dengan keluarnya dahak atau lendir.

4. Pneumonia

Bronkitis yang memburuk dan tidak ditangani berisiko menyebabkan pneumonia.  Kondisi ini terjadi ketika infeksi menyebar ke paru-paru, sehingga kantung udara di dalam paru-paru mengalami peradangan dan terisi cairan.

Selain karena bronchitis yang memburuk, pneumonia juga bisa terjadi ketika seseorang terus-menerus terpapar zat dalam polusi udara, khususnya zat nitrogen oksida dan sulfur dioksida.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *