Uncategorized

Anger Issues Kenali Gejala dan Penyebabnya

Anger Issues, Kenali Gejala dan Penyebabnya - Alodokter

PelangiQQLounge – Anger Issues Kenali Gejala dan Penyebabnya. Anger issues merupakan kondisi ketika seseorang tidak dapat mengendalikan amarahnya. Kemarahan yang muncul bahkan bisa berlebihan, tetapi biasanya di picu oleh hal tertentu. Jika selalu tidak terkendali, amarah bisa menyakiti diri sendiri dan merusak hubungan dengan orang lain.

Anger Issues Kenali Gejala dan Penyebabnya. Marah merupakan respons alami terhadap ancaman dan bersifat manusiawi. Semua manusia tentu pernah merasakannya dan untuk beberapa kondisi, marah di perlukan untuk kesehatan mental.

Namun, kemarahan akan menjadi masalah bila tidak dapat di kendalikan atau di kenal juga dengan istilah anger issues. Jika terjadi, hal ini menyebabkan seseorang mengatakan atau melakukan hal-hal yang mungkin akan di sesali, bahkan mengganggu kehidupan sosialnya.

Berbagai Gejala Anger Issues

Seseorang yang memiliki anger issues dapat mengalami gejala berupa:

Mudah marah bahkan hanya karena hal sepele
Merasa kesulitan mengendalikan amarah yang muncul
Berperilaku keras atau kasar saat marah
Menyakiti orang lain baik secara verbal maupun fisik
Merasa bersalah setelah meluapkan kemarahan
Memiliki konflik dengan teman atau rekan kerja
Berbagai Penyebab Anger Issues
Kemarahan berlebihan yang di alami seseorang bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi, seperti:

Sedang bersedih

Seseorang yang memiliki anger issues mungkin mengalaminya karena sedang bersedih. Alasannya bisa karena di tinggalkan orang yang di sayangi, perceraian, atau kehilangan pekerjaan. Kemarahan yang muncul bisa di tujukkan kepada orang yang meninggalkan atau orang yang terlibat dalam kondisi yang di alami.

Depresi

Anger issues juga bisa menjadi salah satu gejala depresi. Setiap penderita depresi dapat menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Namun, gejala yang di tunjukkan umumnya berupa cepat marah, sedih terus-menerus, putus asa, tidak bersemangat, bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.PelangiQQ

Obsessive compulsive disorder (OCD)

Gangguan obsesif kompusif (OCD) merupakan gangguan mental yang mendorong penderitanya melakukan tindakan tertentu secara berulang-ulang dengan tujuan mengurangi kecemasan di pikirannya.
Rasa marah berlebihan dapat di tunjukkan oleh penderita OCD karena frustrasi terhadap ketidakmampuan untuk mencegah kecemasan tersebut. Penderita OCD juga bisa marah karena ada seseorang atau sesuatu yang mengganggu aktivitas berulangnya.

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)

ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang di tandai dengan sulit memusatkan perhatian, impulsif, dan hiperaktif. Kondisi ini biasanya di tunjukkan sejak masa anak-anak dan berlanjut selama hidup seseorang. Selain memiliki anger issues, gejala ADHD lain dapat berupa manajemen waktu dan perencanaan yang buruk.

Oppositional defiant disorder (ODD)

ODD merupakan gangguan perilaku yang membuat penderitanya mudah marah, tersinggung, membangkang, dan mendendam. Kondisi ini dapat muncul sejak masa anak-anak hingga dewasa. Gejala yang di tunjukkan juga lebih agresif di bandingkan tantrum.

Penyalahgunaan alkohol

Penyalahgunaan alkohol dapat merusak kemampuan seseorang untuk berpikir jernih dan rasional. Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan juga membuat seseorang sulit mengendalikan emosi sehingga mengalami anger issue.

Gangguan bipolar

Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati secara drastis. Gejala utamanya meliputi fase mania yang berlanjut menjadi fase depresi berat atau sebaliknya.
Pada fase mania gejalanya berupa semangat, merasa gembira, dan antusias. Sementara itu, pada fase depresi, gejalanya adalah mudah tersinggung dan marah secara berlebihan, merasa bersalah, dan berkurangnya minat pada aktivitas sehari-hari.

Intermitten explosive disorder (IED)

Orang dengan gangguan IED biasanya berperilaku agresif, impulsif, dan cenderung merusak. Penderitanya juga dapat mengalami kemarahan dan reaksi yang berlebihan tanpa mengenal situasi.

Biasanya, penderita IED bisa melempar benda atau memukul orang ketika sedang marah. Periode kemarahannya bisa terjadi selama 30 menit atau lebih.

Jenis-Jenis Anger Issues

Kemarahan dapat di ungkapkan oleh seseorang dengan berbagai cara. Berikut ini adalah beberapa jenis anger issues yang mungkin di miliki seseorang:

Kemarahan fisik

Jenis anger issues ini di tunjukkan dengan sikap agresif kepada orang lain. Caranya adalah dengan menunjukkan perilaku kasar, seperti berteriak, memaki, melempar, menghancurkan barang, berkata kasar, atau bahkan memukul orang lain.

Kemarahan batin

Rasa marah ini di tujukkan kepada diri sendiri. Seseorang yang mengalaminya biasanya sering berbicara negatif pada diri sendiri, merasa tidak ada hal yang membuat dirinya bahagia, menyakiti diri sendiri, bahkan mengasingkan diri dari orang lain.

Kemarahan pasif

Jenis kemarahan ini biasanya lebih halus dan tidak langsung mengungkapkan perasaan seseorang secara gamblang. Perilaku ini juga di sebut dengan pasif agresif karena pelakunya sering mendiamkan seseorang, merajuk, menyindir, dan melontarkan kata-kata sinis tanpa memberitahu apa yang membuatnya marah.

Cara penanganan anger issues di lakukan berdasarkan penyebabnya. Beberapa perawatan yang umum di lakukan adalah teknik relaksasi dan terapi perilaku kognitif. Jika terapi saja tidak mengurangi gejala dari masalah psikologis, obat-obatan juga dapat di berikan, mulai dari obat penenang hingga obat antidepresi.

Apabila Anda merasa memiliki anger issues dan sudah berdampak negatif pada diri sendiri maupun hubungan Anda dengan orang lain, jangan ragu konsultasikan dengan psikolog.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *