Uncategorized

Alih-alih Memotivasi, Fat Shaming Justru Bisa

Alih-alih Memotivasi, Fat Shaming Justru Bisa Berdampak Buruk bagi Korbannya - Alodokter

PELANGIQQ LOUNGE –  Hingga sekarang, masih ada saja yang melakukan fat shaming terhadap orang yang memiliki berat badan di atas rata-rata. Padahal, perlakuan tidak sopan ini bisa menimbulkan beragam dampak buruk bagi korbannya, mulai dari menurunkan self-esteem korban hingga memicu munculnya gangguan mental.

Fat shaming adalah perilaku menjelek-jelekan, mengkritik, atau mengomentari bentuk tubuh dan kebiasaan makan orang yang memiliki berat badan di atas rata-rata.

1. Lebih sulit mengontrol berat badan

Fat shaming bisa menyebabkan stres pada korbannya. Bukannya

Kondisi ini di sebut dengan stress eating. Kebiasaan ini lama kelamaan juga berisiko membuat mereka mengalami gangguan makan yang di sebut binge eating disorder.

2. Berkurangnya self-esteem

Berbagai komentar negatif yang di terima korban fat shaming, baik secara langsung maupun via media sosial (cyber bullying), juga dapat menyebabkan mereka mengalami penurunan self-esteem atau memandang di rinya rendah. Ini bisa terjadi karena mereka merasa tidak di terima di lingkungan sekitarnya.

Ketika mendapatkan perlakuan fat shaming, korban perlakuan ini bisa menja di kuran g percaya di ri, merasa malu terhadap jati di rinya, atau bahkan memb enci di rinya se ndiri.

3. Lebih berisiko terkena gangguan mental

Stres dan tekanan mental akibat fat shaming bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan mental korbannya. Berbagai riset menyebutkan bahwa orang yang sering mengalami perlakuan fat shaming berisiko tinggi mengalami gangguan mental, seperti depresi, gangguan cemas, atau bahkan percobaan bunuh diri.

Selain itu, para korban fat shaming juga lebih rentan untuk mengalami gangguan penerimaan bentuk tubuh atau body image di stortion.

4. Lebih berisiko mengalami gangguan makan

Sebagian orang yang mengalami fat shaming memang bisa melampiaskan amarah atau emosi negatifnya dengan makan berlebihan, tapi ada juga yang justru menjadi terlalu terobsesi untuk kurus dan melakukan segala cara untuk mencapainya.

Pada akhirnya, hal ini bisa membuat mereka rentan mengalami gangguan makan, seperti bulimia.

Bentuk tubuh gemuk memang kerap dianggap tidak identik dengan beauty standards yang kini di pahami banyak orang. Namun, hal ini bukan berarti penderita obesitas pantas mendapatkan perlakuan yang tidak sopan karena bentuk tubuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *