BERITA UNIK

5 Efek Samping KB Implan dan Cara Mengatasinya

5 Efek Samping KB Implan dan Cara Mengatasinya - Alodokter

PELANGIQQ LOUNGE – Efek samping KB implan bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Efek samping KB ada yang langsung di rasakan setelah pemasangan di lakukan, seperti memar dan bengkak, tetapi ada juga yang muncul beberapa waktu usai pemasangan. 5 Efek Samping KB Implan

KB implan atau KB susuk adalah kontrasepsi yang berbentuk seperti tabung kecil atau menyerupai korek api. KB ini di masukkan ke bawah kulit lengan atas bagian dalam. Hormon progesteron yang terdapat dalam KB implan akan di lepaskan secara perlahan ke aliran darah untuk mencegah kehamilan.

1. Memar pada area pemasangan KB implan

Efek samping KB implan yang paling terlihat di awal pemasangan adalah perubahan pada area kulit yang di pasang implan. Beberapa kondisi yang biasanya muncul adalah memar, bengkak, gatal, nyeri, serta kemerahan.

Pada beberapa kasus, pemasangan kontrasepsi ini juga bisa meninggalkan bekas luka. Meskipun jarang, prosedur ini bahkan bisa menimbulkan infeksi di area pemasangan implan.

2. Menstruasi tidak teratur

Penggunaan KB implan juga dapat membuat siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Efek samping KB implan ini bisa berbeda-beda pada setiap wanita, seperti siklus haid memanjang maupun memendek, atau darah menstruasi yang keluar jadi sedikit maupun lebih banyak daripada biasanya,

Pada beberapa kasus, efek samping KB implan juga bisa membuat siklus menstruasi menjadi terlewat, bahkan tidak menstruasi (amenorrhea).

3. Kenaikan berat badan

Sama seperti kebanyakan efek samping kontrasepsi lain, efek samping KB implan yang banyak di takutkan wanita adalah kenaikan berat badan.

Efek samping ini terjadi jika KB implan yang digunakan mengandung hormon progesteron dengan kadar yang tinggi. Hal tersebut dapat meningkatkan nafsu makan dan memicu penimbunan cairan di dalam tubuh.

4. Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual

Sama seperti pil KB maupun KB hormonal lainnya, KB implan juga tidak bisa mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV. Oleh karena itu, tetap gunakan kondom saat berhubungan intim dan jangan bergonta-ganti pasangan seksual untuk mencegah penularan PMS.

5. Tidak bisa digunakan oleh semua wanita

Di balik efektivitasnya dalam mencegah kehamilan, tidak semua wanita bisa menggunakan kontrasepsi yang satu ini. Wanita dengan beberapa kondisi medis tertentu harus menghindari penggunaan KB implan. Beberapa kondisi tersebut adalah:

  • Diabetes
  • Penyakit jantung
  • Kanker payudara
  • Gangguan fungsi hati
  • Penggumpalan darah
  • Emboli paru

Selain itu, beberapa efek samping KB implan yang lain juga bisa menyerupai gejala PMS, seperti perubahan suasana hati, nyeri payudara, sakit kepala, dan munculnya jerawat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *