BERITA UNIK

5 Argumen Toksik Pribadi Narsistik yang Harus Diwaspadai

5 Argumen Toksik Pribadi Narsistik yang Harus Diwaspadai

PELANGIQQ – 5 Argumen Toksik Pribadi Narsistik yang Harus Diwaspadai. Seperti namanya, gangguan kepribadian narsistik membuat seseorang memiliki rasa kepercayaan diri berlebihan hingga bersikap egois.

Menghadapi pribadi seperti ini perlu kesabaran ekstra. Dengan ego yang besar, pribadi narsistik pasti hanya ingin menang sendiri, tak peduli apa pun caranya.

Berdebat atau berargumen dengan pribadi narsistik bisa membuat seseorang merasa kecil hingga sakit hati, misalnya saat beradu argumen. Inilah lima argumen toksik pribadi narsistik yang harus diwaspadai.

1. Menyepelekan

Menurut sebuah penelitian gabungan di Eropa yang dimuat dalam jurnal PLOS One, bukan rahasia kalau pribadi narsistik memiliki kesadaran diri minim dan tak memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemungkinan besar, inilah mengapa mereka “tidak sadar” dengan perkataan mereka.

Jadi, jangan aneh jika pribadi narsistik menganggap remeh apa yang terjadi atau apa yang mereka katakan sebelumnya. Sebagai contoh, Psych Central menjabarkan beberapa argumen, seperti:

  • “Cuma gitu aja, santai.”
  • “Sebelumnya, aku mengatakan/melakukannya, dan kamu gak begitu reaksinya.”
  • “Baper amat, begitu doang.”

Selain itu, pribadi narsistik juga umumnya memperhalus perbuatan mereka yang sebenarnya tetap salah. Sebagai contoh, mencuri bagi mereka adalah “meminjam uang dan lupa meminta”.

2. Menyalahkan

Selain meremehkan, tentu saja mereka akan mulai menyalahkan lawan bicara. Sebuah penelitian di Australia tahun 2020 menyatakan bahwa pribadi narsistik sudah alami merasa sebagai korban. Jadi, mereka akan menyalahkan orang lain atau keadaan, kecuali introspeksi diri. Jadi, jangan aneh bila mereka mengatakan:

  • “Lah, bukan salahku. Ini justru salahmu (atau ‘aku tertekan’ atau ‘kerjaan numpuk’).”
  • “Kalau kamu gak melakukan ini, pasti aku gak akan ikut-ikutan.”
  • “Jangan salahkan aku, emang aku terlahir seperti ini (atau ‘ini caraku, bukan caramu’).”

Jika lawan bicara sudah keburu “termakan”, justru mereka yang akan meminta maaf pada individu narsistik.

3. Gaslighting

5 Argumen Toksik Pribadi Narsistik yang Harus Diwaspadai

Satu hal yang perlu diketahui, bahwa individu narsistik memang susah untuk diminta pertanggungjawaban. Sebuah studi di Norwegia yang dimuat dalam jurnal Europe’s Journal of Psychology tahun 2018 menemukan bahwa individu narsistik tak mudah merasa bersalah seperti orang pada umumnya.

Baca Juga : Beberapa Cara Efektif Mencegah Anemia

Akibatnya, individu narsistik bisa secara blak-blakan menyangkal bahwa mereka mengatakan atau melakukan perbuatan yang menyinggung, bahkan sudah jelas buktinya. Fenomena ini disebut gaslighting, dan akhirnya membuat lawan bicara mempertanyakan diri sendiri. Individu narsistik mungkin melakukan gaslighting dengan mengatakan:

“Aku tak pernah mengatakannya.”
“Hah? Gak ada kejadian seperti itu.”
“Bukti ini tak membuktikan apa pun.”

4. Merendahkan

Individu narsistik pasti mau menang sendiri, dan jika “keras dilawan keras”, maka argumen bisa menjadi makin panas. Sayangnya, individu narsistik lagi-lagi tak sadar diri dan justru makin merasa menang.

Jangan aneh jika mereka malah meledek, merendahkan, bahkan tertawa meski kamu sebenarnya merasa tersinggung atau terluka (batin). Beberapa kata-kata merendahkan yang bisa dilontarkan oleh pribadi narsistik, seperti:

  • “Konyol banget, sih.”
  • “Kamu gak waras, ya.”
  • “Kelihatannya, ada yang gak beres sama dirimu, ya.”

5. Mengalihkan

5 Argumen Toksik Pribadi Narsistik yang Harus Diwaspadai
5 Argumen Toksik Pribadi Narsistik yang Harus Diwaspadai

Berbicara soal gaslighting, perilaku ini tak melulu frontal. Gaslighting bisa berupa pengalihan isu sehingga lawan bicara jadi susah untuk mengutarakan masalah. Saat dihadapkan dengan bukti, individu narsistik malah mengalihkan isu sambil menyerang lawan bicara. Taktik pengalihan isu ini bisa berupa:

Tak langsung: Mengungkit topik yang tak ada hubungannya.
Masa lampau: Mengungkit topik lama atau kesalahan lampau lawan bicara.
Rasa bersalah: Membuat lawan bicara seolah tak tahu terima kasih.
Tuduhan: Langsung menuduh lawan bicara atas perbuatan yang sebenarnya individu narsistik lakukan.

PelangiQQ Menyediakan Apk x9 Injector ( Mudah Menang Menggunakan Aplikasi Tersebut )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *